1.
Hikmah
mempelajari Siroh Nabawiyah, antara lain:
·
Untuk
memahami perjalanan dan perjuangan hidup para nabi, khususnya baginda Nabi SAW.
·
Mencontoh
segala tingkah laku, kepribadian dan segala tindak tanduk para rosul, khususnya
Rasulullah.
·
Untuk
mengenal sejarah agama islam.
·
Untuk
memahami agama para nabi, sehingga akan menimbulkan rasa cinta dan memiliki
sehingga akan mengikutinya.
·
Mengetahui
agama kaum musyrikin, sehingga menimbulkan rasa benci terhadap kaum musyrikin
sehingga akan menjauhinya.
2.
Sumber-sumber
dalam penulisan Siroh Nabawiyah adalah.
Ada 5 sumber-sumber penulisan Siroh Nabawiyah, antara lain:
a.
Bersumber
dari Al-Qur’an.
Al-Quran merupakan sumber asasi yang
paling Sahih tentang Sirah Nabi SAW. Penceritaan Sirah di dalamnya adalah secara
ringkas dan tidak disertakan data-data terperinci.
Al-Quran memfokuskan kepada ‘Ibrah
(Pengajaran dan Pedoman) yang boleh diambil dalam setiap peristiwa di dalam
Sirah.
Antara contoh Sirah Nabi SAW di
dalam Al-Quran ialah:
1.
Cerita keadaan baginda yang yatim piatu (Ad-Dhuha 93: 6-7)
2.
Akhlak mulia baginda (Al-Qalam 68: 4)
3.
Kisah Perang Badar dan Uhud (Surah Al-Anfal dan At-Taubah) dan lain-lainnya.
b.
Bersumber
dari Al-Hadits (As-Sunnah),
Hadis-hadis diriwayatkan secara bersambung kepada Rasulullah
SAW dan para Sahabat RA oleh Imam-imam hadis yang diakui kejujuran dan
ketsiqahan mereka.
Berikut adalah Kitab Hadis utama yang meriwayatkan Sirah
Nabi SAW:
a) Kitab
Sunnan Sittah
(6 Kitab Hadis): Sahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Sunan
An-Nasaie, Sunan At-Tirmidzi dan Sunan Ibnu Majah
b)
Di
samping itu, juga termasuk Al-Muwatto’ Imam Malik dan Musnad
Imam Ahmad.
Sebahagian besar kehidupan Nabi SAW,
peristiwa yang berlaku, peperangan dan amalannya terkandung di dalam
kitab-kitab ini.
Para Sahabat RA yang meriwayatkan
hadis-hadis ini hidup, bergaul dan ditarbiyah secara langsung oleh Rasulullah
SAW. Mereka generasi yang termulia dan melalui mereka, Allah SWT telah
memenangkan Islam. Oleh itu, riwayat daripada mereka diterima tanpa
ragu-ragu lagi.
c.
Bersumber
dari Syair-syair, prosa-prosa dan puisi, salah
satunya ialah Ibnu Mutanabih.
d.
Bersumber
dari Kitab-kitab siroh.
Asalnya Sirah Nabi SAW hanya
berbentuk hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para Sahabat RA. Sesetengah
Sahabat memberikan perhatian khusus pada setiap peristiwa yang berlaku dalam
Sirah Nabi SAW dan perinciannya.
Kemudian, para Tabi’in menukilkan
riwayat-riwayat ini dan mencatatnya dalam lembaran simpanan mereka, antaranya:
Aban bin Uthman bin ‘Affan RA (32 -
105 H), Urwah bin Az-Zubair bin Al-’Awwam RA (23 - 93 H), Abdullah bin Abu Bakar
Al-Ansori (meninggal 135 H), Muhammad
bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri (50 - 124 H), dan ‘Asim bin Umar bin Qatadah
Al-Ansoari (meninggal 135 H).
e. Bersumber dari Kitab siroh
dengan tema yang khusus.
Terdapat juga ulama’ yang menulis
kitab siroh dengan topik-topik tertentu, diantaranya:
·
Dala’il An-Nubuwwah (tanda-tanda kenabian) oleh
Al-Ashbahani.
·
As-Syama’il Al-Muhammadiyyah (Perwatakan Muhammad) oleh
At-tirmidzi.
·
Zadul Ma’ad (Bekalan ke tempat kembali) oleh Ibnu Qoyyim
Al-Jauziyah.
·
Asy-Syifa’ (Kesembuhan) oleh Qodhi ‘Iyadh.
·
Al-Mawahib Al-Laduniyah (Bakat-bakat karuniaan Tuhan) oleh
Al- Qostholani.
3.
Kejadian-kejadian
yang mengiringi kelahiran Rasulullah.
Sebagai manusia
pilihan Tuhan untuk menyiarkan agama-Nya di dunia ini. sejak masih dalam
kandungan, beliau telah mwmbawa wibawa-wibawa dan perbawa yang tidak dimiliki
oleh bayi-bayi pada umkumnya. Diantaranya beberapa keajaiban-keajaiban saat
beliau masih di kandungan ibundanya, sampai dilahirkan ke dunia ini adalah
sebagai berikut :
·
Terjadi
peristiwa perang Gajah di makkah. Meskipun ada beberapa ahli yang berlainan
pendapat. Sebagian besar mengatakan pada tahun gajah (tahun 570 M), ada pula
yang mengatakan bahwa kelahiran itu terjadi lima belas tahun sebelum perang
gajah. Selanjutnya ada pendapat lain yang mengatakan beberapa hari, beberapa
bulan, beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir sekitar tiga puluh
tahun, ada pula yang menaksir hingga tujuh puluh tahun.
·
Pada
umumnya, wanita yang mengandung akan selalu mengalami keadaan yang cepat lelah
dan merasa was-was akan bayi yang sedang dikandungnya, apakah ia akan lahir
dalam bentuk yang sempurna ataukah tidak dan sebagainya. Namun, keadaan ini
tidak dialami oleh Aminah, ibunda Rasulullah SAW, sewaktu mengandung beliau dan
ini termasuk salah satu keajaiban bawaan Rasulullah SAW.
·
Sudah
lazim bagi setiap wanita, ketika dirinya maun melahirkan, ia akan merasa
kesakitan dan sakit perut yang tiada taranya. Tetapi, keadaan seperti ini tidak
dialami oleh Aminah sewaktu melahirkan Rasulullah SAW. Ia merasakan biasa-biasa
saja, bahkan perasaannya lebih tentram.
·
Padamnya
api sesembahan kaum Majusi di Persia.
·
Rusaknya
istana Kisra Unusyirwan.
·
Runtuhnya
Gereja Romawi.
·
Langit
indah di atas kota Makkah.
·
Kesaksian
para pendeta Nasrani di Yatsrib yang melihat bintang terang yang tidak pernah
terlihat sebelumnya.
·
Rasulullah
terlahir dalam keadaan sudah terkhitan.
·
Kelahiran
beliau menghalangi naik-turunnya syetan ke langit, yang pada sebelum kelahiran
beliau syeitan terbiasa naik turun ke langit untuk mencuri dengar pembicaran
malaikat.
·
Halimah
as-Sa’diyyah (ibu susuan Rasulullah) sebelum menyusui beliau adalah seorang
wanita yang telah kering air susunya. Namun, begitu beliau mau menyusui
Rasulullah air susunya menjadi melimpah. Begitu juga dengan ternak peliharaanya.
Sejak Rasulullah menjadi anak asuhnya, ternak peliharaanya menjadi berkembang
biak dengan pesatnya.
4.
Ada
beberapa aktivitas rasulullah sebelum beliau diangkat menjadi rasul,
diantaranya:
1)
Ikut
berdagang pamannya, Abu Tholib, ke negeri Syam ketika Muhammad baru berusia
duabelas tahun.
2)
Di
usia duabelas tahun ini pula lah rasulullah bekerja menggembala kambing milik
keluarganya dan penduduk makkah.
3)
Pada
usia duapuluh tahun Rasulullah ikut berperang dalam Perang Fijar.
4)
Ke
Suria membawa dagangan Siti Khodijah pada usia keduapuluh lima tahun.
5)
Berkholwat
di gua Hiro’.
6)
Membangun
Ka’bah kembali ka’bah yang rusak, ketika beliau berusia tiga puluh lima tahun.
5.
Hikmah-hikmah
peristiwa berikut:
a.
Dilahirkan
dalam kondisi yatim.
·
Hikmah
bagi Rasulullah, agar beliau
terbiasa hidup mandiri dan tidak senantiasa bergantung pada orang lain serta
mempunyai jiwa yang tegar.
·
Hikmah
bagi umat, agar umat beliau kelak tidak
mengeluh untuk bisa berbuat kebajikan, dikarena alasan mereka dilahirkan dalam
keadaan tak berayah atau yatim sedangkan Rasulullah dulu masih mempunyai
ayah sehingga bisa berbuat kebajikan.
b.
Tertidur
ketika melihat hiburan jahiliyah.
·
Agar
terlindung dari dosa, karena Rosulullah adalah orang yang terma’shum (terjaga
dari dosa).
·
Agar
tidak terpengaruh oleh budaya orang-orang Jahiliyah.
c.
Bekerja
di usia dini.
·
Untuk
melatih diri sebagai pribadi yang mandiri.
·
Untuk
latihan memenej diri sendiri dan orang lain (yang dalam hal ini adalah kambing,
karena rasulullah bekerja sebagai penggembala kambing, yang mana ini akan
berguna sekali saat rasulullah telah diangkat menjadi rasul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar